BAHAN PENGAWET MAKANAN

Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama untuk mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan. Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.

Pengawet yang di izinkan pemerintah (BPPOM)
Banyak produk – produk makanan yang beredar di pasaran sekarang, mulai dari produk buatan home industry maupun skala pabrik. Sebagai konsumen hendaknya kita harus jeli terhadap bahan – bahan pembuatan makanan tersebut karena tidak sedikit produsen ‘nakal’ yang ingin meraup keuntungan besar tanpa pusing ambil resiko terhadap bahaya kesehatan konsumennya, sedangkan penggunaan kadarnya sendiri harus sesuai aturan yang berlaku.  Berikut adalah bahan – bahan yang diizinkan pemerintah.
Natrium Benzoat (sodium benzoat)
Digunakan untuk acar dalam botol, keju, margarin, apricot kering, selai, jely, sirup, saus, kecap, anggurbuah dan minuman berakohol, serta makanan lainnya kecuali daging, ikan dan unggas. Batas maksimum penggunaan 200mg-1gr / kg.

Natrium Bisulfit (sodium Hydrogen Sulphite)
Digunakan pada potongan kentangan goreng beku, udang beku, dan selai dengan batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg.

Natrium Metabilsufit (Sodium Methabisulphite), 
Digunakan pada potongan kentangan goreng beku, udang beku, dengan batas maksimum penggunaan 50-100 mg/kg.

Natrium Nitrat (Sodium Nitrat)
Digunakan untuk daging olahan dan awetan, keju dengan dosis 50-500 mg/kg.

Natrium Nitrit (Sodium Nitrite)
Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, corned kalengan dengan 50 mg – 125 mg/kg.

Natrium Propionat (Sodium Propionat)
Digunakan untuk olahan keju dan roti, batas penggunaan 2-3 gr/kg.

Natrium Sulfit (Sodium Sulphite)
Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku dan selai dengan batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg.

Nisin (Nisin)
Digunakan untuk keju olahan dengan dosis 12,5 mg/kg.

Asam Benzoat (Benzoic Acid)
Bahan ini banyak digunakan pada kecap, minuman ringan, acar, margarin, selai, saos, dll. Batas maksimum penggunaan 600 mg – 1 gr/kg.

Asam Propionat (Propionic Acid)
Banyak digunakan untuk olahan keju dan roti. Batas maksimum penggunaan 2-3 gr/kg

Asam Sorbat (Sorbic Acid)
Digunakan untuk keju olahan. Dosis penggunaan 3gr/kg. 

Belerang Dioksida (Sulfur Dioxide)
Banyak digunakan untuk acar, jelly, selai, saus, gula bubuk, gula pasir, cuka, sirup, bir/minuman ringan, anggur, sosis, ekstrak kopi kering, gelatin dll. Batas maksimum penggunaan 20-500 mg/kg.

Metil p-Hidroxybenzoate (Methyl p-Hidroxybenzoate)
Digunakan untuk selai, jelly, acar dalam botol, kecap, ekstrak kopi cair, pasta tomat, sari buah dan makanan lainnya kecuali daging, ikan dan unggas. Batas maksimum penggunaan 200 mg – 1gr/kg 

Etil p-Hidroxybenzoate (Ethyl p-Hidroxybenzoate)
Digunakan untuk selaidan jeli dengan dosis1 gr/kg

Propil p-Hidroxybenzoate (Prophyl p-Hidroxybenzoate)
Digunakan untuk selai, jeli, acar dalam botol, kecap, ekstrak kopi cair, pasta tomat, sari buah dan makanan lainnya, kecuali daging, ikan unggas. Dosis penggunaan 250 mg – 1 gr/kg

Kalium Benzoat (Potassium Benzoate)
Digunakan untuk acar dalam botol, keju, margarin, apricot kering, selai, jelly, sirup, saus, anggur buah dan minuman berakohol, serta makanan lainnya kecuali daging, ikan, unggas. Batas maksimum penggunaan 200 mg – 1 gr/kg.

Kalium Bisulfit (Potassium Bysulphite)
Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku, dan selai. Batas maksimum penggunaan 50-500 mg/kg

Kalium Metabisulfit (Potassium Metabilsuphite)
Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku, dan selai. Batas maksimum penggunaan 50-100 mg/kg

Kalium Nitrat (Potassium Nitrat)
Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, dan keju dengan dosis penggunaan 50-500 mg/kg

Kalium Nitrit (Potassium Nitrit)
Digunakan untuk daging olahan, daging awetan, dan keju dengan dosis penggunaan 50-125 mg/kg

Kalium Propionat (Potassium Propionate)
Digunakan untuk keju olahan dengan dosis 3gr/kg

Kalium Sorbat (Potassium Sorbat)
Digunakan untuk keju olahan, keju, maragrin, apricot kering, acar dalam botol, jeli, selai. Batas maksimum penggunaan 500mg-1gr/kg

Kalium Sulfit (Potassium Sulphite)
Digunakan untuk potongan kentang goreng beku, udang beku dan selai dengan dosis 50-500mg/kg.

Kalsium Benzoat (Calcium Benzoate)
Digunakan untuk selai, saus tomat, sirup dan anggur/minuman berakohol dengan dosis 200mg-1gr/kg

Kalsium Propionat (Calsium Propionate)
Digunakan untuk olahan keju dan roti, batas penggunaan 2-3 gr/kg

Kalsium Sorbat (Calsium Sorbate)
Digunakan untuk margarin dan selai dengan dosis 1 gr/kg.

(dari berbagai sumber) 


Comments

Popular posts from this blog

KOMUNIKASI PRODUKTIF HARI KE 13

LELE GORENG

POHON LITERASI HARI KE 10